Open source software adalah istilah yang
digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat
oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software
tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software
tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open
source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu
membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah
satu open source software yang terkenal yaitu Linux.
Keberadaan open source software ini sangat
ditunjang oleh internet. Mula-mula Open source software diambil dari internet
kemudian digunakan oleh orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil
perbaikan dari open source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet
yang memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah
seterusnya. Saat ini sangat mudah mendapatkan open source software di internet.
Selain itu keuntungan dari opensource yaitu:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/open-source-31/
Pengembangan open source software melibatkan
banyak orang dari berbagai penjuru dunia yang berinteraksi melalui internet.
Maka bermunculanlah berbagai macam software yang dibuat berbasis open source
ini yang dipublikasikan melalui internet. Pola open source ini telah melahirkan
developer-developer handal dari berbagai penjuru dunia.
Dengan pola open source orang dapat membuat
dan mengembangkan apa yang disebut dengan free software. Software ini dapat
digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak cipta karena memang
dikembangkan dengan pola open source. Jadi, dengan pola open source orang dapat
mengembangkan software dan mempublikasikannya dengan bebas melalui internet.
Maka tidak heran apabila kita akan banyak menemukan free software ini di
internet dan bisa secara bebas mendownloadnya tanpa perlu membayar uang sepeser
pun kepada pengembang software tersebut.
Free software disini juga bukan program
kacangan. Anggapan bahwa barang yang gratis jelek kualitasnya tidak berlaku
buat free software. Karena sudah terbukti kehandalannya. Dan karena free software
berbasis open source maka software tersebut sudah melalui proses perbaikan yang
terus menerus. Jadi tidak ada alasan tidak mau menggunakan free software ini
dengan alasan kualitasnya yang tidak baik.
Dengan karakteristik yang telah disebutkan
di atas maka tidak salah apabila kita menaruh harapan pada open source ini
sebagai platform alternatif yang bisa kita gunakan dalam komputer kita.
Penerapan pola open source di Indonesia juga dapat menghilangkan pemakaian
software komersial secara ilegal dan memungkinkan bangsa Indonesia dikenal
karya ciptanya dengan ikut mengembangkan open source software.
Berikut
adalah keuntungan software Open Source:
a.
Sisi
pengguna: Gratis
Pengguna dapat
terlibat dalam pengembangan program karena memiliki source code nya. Respon
yang baik dari pemakai sehingga bug dapat ditemukan dan diperbaiki dengan
lebih cepat.
b.
Sisi
developer:
Seluruh komunitas
mau dan dapat membantu untuk membuat software menjadi lebih baik. Tidak
ada biaya iklan dan perawatan program. Sebagai sarana untuk memperkenalkan
konsep
Selain itu keuntungan dari opensource yaitu:
Meningkatnya
reliabilitas. Oleh karena kode sumber untuk program-program open source
tersedia secara bebas maka program yang dibuat oleh seseorang ataupun sesuatu
organisasi akan mendapatkan review dari rekan-rekannya ataupun pihak-pihak
lain. Hal ini mengakibatkan program-program open source mempunyai reliabilitas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan program-program closed source
(proprietary). Reliabilitas yang tinggi ini tentu saja menguntungkan bagi pihak
customer karena ia dapat memperoleh program-program yang dapat diandalkan dalam
melakukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Meningkatnya
keamanan. Selain itu dengan tersedianya kode sumber maka segala kesalahan yang
terdapat dalam program, misalnya kesalahan logika ataupun kesalahan pengkodean,
dapat segera diperbaiki tanpa perlu menunggu waktu yang lama, karena seseorang
yang menemukan kesalahan tersebut dapat saja segera memperbaikinya dan
mengirimkan perbaikan tersebut ke Internet atau bila ia tidak mampu
memperbaikinya ia dapat memberitahu pihak-pihak lain. Sebagai contoh, suatu
kesalahan dalam Linux umumnya segera diperbaiki dalam kurun waktu kurang dari
satu hari, bahkan dalam beberapa jam sejak dikeluarkan. Namun demikian, software
yang didistribusikan secara open source tidak menjamin bahwa software tersebut
aman.
Selain
itu dengan tersedianya kode sumber maka customer akan merasa lebih nyaman,
lebih yakin karena ia tidak membeli kucing dalam karung. Bagaimanakah perasaan
Anda bila mobil yang Anda beli tidak dapat dilihat mesinnya ataupun
bagian-bagian dalam lainnya ?
Berikut
ini adalah beberapa alasan orang membuat software open source :
a.
Kebutuhan.
Software-software
open source biasanya dikembangkan karena kebutuhan si pembuatnya. Dalam
papernya yang berjudul “The Cathedral and the Bazaar” [Eri00], Eric S. Raymond,
menjelaskan secara rinci bagaimana ia mengembangkan software fetchmail, yang
disebabkan oleh tiadanya software yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengembangan
fetchmail juga dimaksudkan untuk menguji beberapa buah teori dalam rekayasa
perangkat lunak yang didasarkan pada pengamatannya terhadap Linux.
b.
Kepuasan.
Banyak programer
mengembangkan software karena mereka mencintainya dan hal tersebut merupakan
pengungkapan intelektualitas mereka. Tanpa melakukan pengkodean, programer
merasa dirinya tidak lengkap sebagai manusia.
c.
Popularitas.
Tidak dapat
dipungkiri lagi bahwa beberapa orang membuat software open source demi
popularitas. Dengan makin banyaknya software yang ditulisnya maka seseorang
akan merasa lebih dihargai oleh sejawatnya.
d.
Uang.
Dengan menulis
software-software open source maka seseorang dapat meningkatkan nilai dirinya
bila nanti direkrut oleh perusahaan-perusahaan. Selain itu, bila software yang
dikembangkannya banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, pembuat software
tersebut dapat saja mendirikan sebuah perusahaan untuk memberikan pelayanan
bagi perusahaan. Contoh hal ini adalah Eric Allman yang mendirikan perusahaan
Sendmail Inc. untuk memberikan pelayanan tambahan bagi mereka yang menggunakan
Sendmail.
Permasalahan
Open Source
Dengan banyaknya orang yang terlibat dalam
pembuatan proyek software tidak menjamin bahwa proyek akan selesai dengan lebih
cepat. Ada kemungkinan proyek bahkan tidak dapat terlaksana. Hal ini disebabkan
dengan semakin banyaknya orang maka perbedaan akan sering terjadi, oleh karena
itu diperlukan seorang pemimpin yang mampu bekerja sama dengan rekan-rekannya
yang lain untuk membuat suatu arahan yang jelas tentang proyek.
Menurut Alan Cox dalam papernya “Cathedrals,
Bazaars and the Town Council” [Ala98], permasalahan akan muncul ketika tibanya
banyak orang yang tidak paham dan mereka mulai mengemukakan opininya, bukan
memberikan kodenya. Mereka berdebat tentang hal-hal yang tidak berguna. Hal ini
tentu saja akan sangat merugikan karena perdebatan tersebut tidak akan
menghasilkan apa-apa.
Fragmentasi. Dengan tersedianya kode sumber
untuk setiap aplikasi, maka seseorang dapat saja merubah sebagian kode sumber
asli dan mengeluarkan aplikasi yang sama dengan nama baru atau mengeluarkan
aplikasi sama dengan versi baru.
Ketergantungan
pada satu orang pemimpin. Proyek-proyek open source biasanya dimulai oleh satu
atau beberapa orang, sehingga ketergantungan menjadi sangat tinggi. Dengan
berlalunya waktu, para pemimpin tersebut mungkin menjadi bosan, burn-out,
dipekerjakan oleh organisasi lain. Akibatnya proyek-proyek yang mereka tangani
dapat menjadi tertunda atau bahkan mungkin hilang.
Penjiplakan. Dengan tersedianya kode sumber
bagi setiap software, tidak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak yang
memanfaatkan hal tersebut demi kepentingan dirinya, misalnya saja seorang
mahasiswa ilmu komputer mendapat tugas untuk membuat suatu program, ia kemudian
mencarinya di Internet dan mendapatkan versi open sourcenya. Lalu ia
memodifikasi sedikit program tersebut dan menyerahkan pada dosennya untuk
dinilai. Bila dosen tidak waspada maka program tersebut akan lolos dan si
mahasiswa akan mendapat nilai dengan mudah dan tidak adil bagi mahasiswa yang
membuatnya sendiri.
sumber
:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/open-source-31/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar