Ekspor dan
impor di merupakan beberapa instrumen dalam perekonomian yang memiliki pengaruh
yang lumayan besar pada perekonomian di suatu negara. Karena setiap negara tidak
lepas dari perdagangan internasional.
“Sepanjang sejarah perdagangan Indonesia, nilai impor
bulanan pada Juni 2011 lalu merupakan capaian rekor tertinggi. Kalau selama ini
nilai impor tak pernah melebihi US $.15 miliar, maka pada bulan Juni 2011
tercatat capaian sampai US $.15,08 miliar” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) Rusman Heriawan baru-baru ini.
Kondisi nilai impor yang makin ‘menggila’ tersebut
ditanggapi positif, mengingat komposisi impor nonmigas terbesar didominasi oleh
golongan mesin dan peralatan mekanis, yang diharapkan akan mampu mendorong
tumbuhnya industri di dalam negeri, yang diharapkan akan dapat mendorong
terjadinya ekspor barang manufakturing. Kekhawatiran akan terjadinya tekanan
terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri Indonesia, juga dapat
dikesampingkan. Karena berbareng dengan hal itu, nilai ekspor Indonesia juga
tercatat mengalami kenaikan, hingga neraca perdagangan Indonesia masih tetap
surplus.
- Komposisi Impor dan Ekspor
Secara keseluruhan, nilai impor pada semester pertama
tahun 2011 juga mengalami peningkatan signifikan, yaitu tercatat US $.83,59
miiar atau sekitar Rp.727,51 triliun. Dalam data BPS, impor bulan Juni mngalami
kenaikan 29,26% dibandingkan dengan realisasi bulan Juni 2010 yang hanya
tercapai US $.11,76 miliar. Capaian tersebut, dibanding realisasi bulan Mei 2011
yang tercatat hanya US $.14,83 miliar, berarti mengalami kenaikan 1,73%.
Komposisi impor nonmigas Indonesia pada Juni 2011 tercatat sebesar US $.11,84
miliar. Tercatat impor nonmigas terbesar terdiri dari golongan mesin dan
peralatan mekanis, yang mencapai US $.2,03 miliar. Sedangkan impor migas pada
bulan Juni 2011 tercatat US $.3,24 miliar.
Berbareng dengan terjadinya kenaikan nilai impor
Indonesia tersebut, di sektor ekspor pada bulan Juni 2011 tercatat US $.18,41
miliar, yang berarti telah mengalami kenaikan 49,35% dibanding dengan periode
yang sama tahun 2010 yang lalu. Dengan demikian, maka neraca perdagangan
Indonesia pada bulan Juni 2011 tercatat mengalami surplus sebesar US $.3,33
miliar.
Komposisi ekspor Indonesia untuk bulan Juni 2011
didominasi sektor nonmigas, dengan nilai US $.14,82 miliar, sedangkan ekspor
migas tercatat US $.3,59 miliar. Ekspor nonmigas teruama berupa batubara, minyak
mentah sawit dan minyak hewan/nabati.
Total ekspor Indonesia pada semester pertama tahun
2011, secara kumulatif mencapai US $.98,64 miliar. Hal tersebut merupakan
kenaikan 36,02% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 yang
lalu.
Melihat kondisi
yang ada saat ini, menurut saya Indonesia perlu memanfaatkan momentum ekspor
dengan mendorong peningkatan volume ekspor, dan tidak sekedar berharap dari
meningkatnya harga komoditas Indonesia di tingkat pasar dunia. Sebab, bukan
tidak mungkin bila di pasar komoditas terjadi kelebihan pasokan barang yang sama
dari negara lain pesaing Indonesia, sesuai dengan hukum supplay and demand,
tingkat harga bukan tak mungkin akan mengalami kemerosotan. Selain itu,
seharusnya komoditas ekspor di Indonesia sebaiknya bukan mengekspor bahan
mentah, tapi sudah berupa barang jadi. Karena akan menambah nilai dari barang
itu sendiri. Dan pasokan bahan baku di Indonesia tetap terjaga, agar industri -
industri kecil yang ada tetap dapat berkembang.
source:
1.
arsip.gatra.com/2007-01-03/artikel.php?id=100860
2.
majalahdermaga.com/berita-150-ekspor-impor-indonesia-semakin-menggila.html
3. http://goamma.blogspot.com/2012/06/jumlah-ekspor-dan-impor-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar