Selasa, 10 Januari 2012

Rusaknya Jalan Protokol Jakarta


Jalan protokol kota Jakarta, antara lain Jalan Letjen. MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, Jalan Letjen. S. Parman, Jalan Jendral Sudirman, dan yang lainnya. Pejabat negeri ini dan beserta jajarannya serta presiden sering melalui jalan utama ini. Setiap harinya juga jalan-jalan ini tidak pernah sepi. Baik hari kerja atau hari libur, jalan ini tetap ramai. Pada hari kerja, jalan ini ramai dengan lalu-lalang para pekerja kantoran yang berkantor dipinggir jalan utama ini. Dan pada hari libur, jalan ini ramai dengan para pengunjung mall yang keluar masuk ke mall-mall yang ada pinggir jalan ini untuk pergi belanja atau sekedar rekreasi.Dengan begitu vitalnya jalan protokol ini bagi semua pengguna jalan, sudah seharusnya kualitas jalan ini diperhatikan dengan serius. Tapi dari pengalaman saya yang sering lewat jalan tersebut, sungguh ironis. Banyak jalan yang berlubang, retak dan bergelombang. Lubang pada jalan-jalan ini juga tidak tanggung-tanggung, ada yang berlubang sampai 20 cm dengan diameter kurang lebih 30 cm. Kerusakan jalan ini bukan hanya terjadi di satu titik atau satu tempat, tetapi hampir setiap jalan ada kerusakan.


Yang terparah ada dijalan Gatot Subroto didepan kawasan sudirman central bussiness distric (SCBD). Disepanjang jalan ini, banyak sekali lubang dan jalan yang bergelombang. Hampir tidak ada jalur jalan yang bisa dipilih untuk dilewati karena semua jalur rusak parah. Ini tentu sangat membahayakan bagi pengguna jalan baik pengendara mobil atau motor. Untuk pengendara mobil, kerusakan dapat terjadi pada peredam kejut mobil. Peredam kejut mobil bisa lebih cepat rusak karena terbentur-bentur lubang tersebut. Tetapi yang lebih parah bagi pengendara motor, karena pengendara motor sangat mungkin terjebak lubang dan terjatuh. Lebih buruknya lagi, ketika terjatuh, tertabrak lagi oleh kendaraan lain. Ini sangat berbahaya. Mengapa pemerintah bagian urusan jalan raya tidak memperbaiki sampai tuntas jalan-jalan yang rusak. Mereka hanya menambal-nambal sebagian jalan yang rusak yang dengan cepat bisa berlubang lagi dan lebih membahayakan lagi.
Padahal, pajak kendaraan pertahun dan ditambah pajak kendaraan baru dijakarta cukup tinggi. Sayapun sebagai pengendara motor selalu membayar pajak tahunan tepat waktu. Tetapi tidak ada tanda-tanda perbaikan yang menyeluruh sampai tuntas. Lalu kemanakah uang pajak tersebut pergi ? Sudah saatnya bagi pemerintah bagian urusan jalan raya mentransparankan uang-uang tersebut dan memperbaiki jalan raya untuk keselamatan rakyatnya yang menggunakan jalan. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar